MATARAM-Konektivitas NTB, khususnya Lombok dengan Sulawesi sedang coba dijajaki. Kapal perintis untuk rute Labuan Lombok-Sailus-Sapuka-Balobaloang-Makassar-Balobaloang-Sapuka-Sailus-Labuan Lombok-Calabai-Bima mulai dicoba.

Rute kapal perintis  ini menjangkau  daerah 3T yaitu terdepan, terpencil dan tertinggal. ”Kehadiran kapal  perintis itu sangat membantu sekali untuk pergerakan orang dan barang di daerah 3T,” kata Kadishub NTB HL Mohammad Faozal, akhir pekan lalu.

Ia mencontohkan satu daerah Sailus yang ada di Sulawesi Selatan. Tetapi aksesnya jauh lebih dekat ke Labuan Lombok ketimbang ke Selayar atau Makassar untuk membeli kebutuhan pokok. Dia mengklaim, tak sedikit warga sana lebih memilik membeli kebutuhan semisal air mineral ke Labuan Lombok. Tidak hanya itu, akomodasi untuk berobat juga sangat dekat ke Lombok.

Semula hanya ada kapal ketenteng (kapal kayu) dengan keselamatan yang tidak pasti. Dengan kapal perintis yang disubsidi pemerintah, jelas sangat membantu masyarakat setempat. ”Potensi ini sangat OK,” imbuhnya.

Pelabuhan Bima menjadi hub kapal perintis di NTB. Untuk NTB sendiri rute yang masuk disediakan kapal perintis melalui Bima ada R19, R20, R21, dan R22. ”Kalau khusus Lombok menggunakan kapal perintis R21. Menggunakan KM Amukti Palapa dengan kapasitas 275 orang atau 50 ton barang,” imbuhnya.

Kepala BPS NTB Wahyudin menjelaskan Juni 2023 barang yang dibongkar pelabuhan laut Provinsi NTB 264,82 ribu ton dan dimuat 193,05 ribu ton. Penumpang yang datang melalui pelabuhan laut di Provinsi NTB 81.960 orang dan berangkat 82.900 orang. Jumlah penumpang yang datang melalui angkutan laut pada Juni lalu turun sebesar 3,27 persen dibandingkan Mei. ”Jumlah penumpang berangkat turun sebesar 10,26 persen,” jelasnya. (nur/r9)

Sumber: https://lombokpost.jawapos.com/ekonomi-bisnis/1502800343/dishub-ntb-jajaki-potensi-kapal-perintis-rute-ntb-sulawesi

Categories: Ship

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *